Artikel NatureBAS

Pembatasan Ekspor Minyak Kelapa Sawit

Akhir bulan ini pengusahan sawit harus menerima kebijakan baru yang cukup menghebohkan dunia perdagangan Indonesia. Karena pada tanggal 1 Mei 2023, Kementrian Perdaganan Indonesia mengeluarkan aturan pembatasan kuota ekspor Crude Palm Oil (CPO). Aturan ini mengatur kebijakan Domestic Price Obligation (DMO) minyak sawit CPO menjadi 1:4, lebih kecil dari sebelumnya 1:6. Dengan aturan tersebut mebatasi volume ekspor Crude Palm Oil hanya empat kali lipat daripada pasokan ke lokal. Pemerintah Indonesia membuat kebijakan ini untuk memastikan pasokan minyak sawit sebagai bahan baku minyak goreng di dalam negeri tercukupi. Jadi apa sebenarnya Crude Palm Oil itu?

Apa itu Crude Palm Oil?

Crude palm Oil merupakan minyak kelapa sawit yang masuk dalam golongan minyak nabati mentah. Apabila sudah diolah, CPO dapat menjadi bahan baku utama pembuatan minyak goreng. Minyak goreng merupakan produk sawit yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat di dunia. Minyak goreng memliki persentase 40% dari semua penggunaan minyak nabati di seluruh dunia. Alasan utama banyak orang menggunakan minyak goreng sawit karena harganya yang murah dan ketersediaannya yang mudah ditemui. Minyak yang menjadi komoditas ekspor Indonesia ini memiliki minat konsumsi yang tinggi, karena dapat diolah menjadi produk pangan, produk kecantikan, hingga bahan kimia.

Kenapa Ekspor CPO Dibatasi?

Pemerintah Indonesia mengupayakan pengingkatan Domestic Price Obligation (DMO) untuk memastikan kebutuhan minyak goreng di Indonesia dapat dicukupi. Mengingat sebelumnya harga minyak di Indonesia sempat mengalami kenaikan harga yang signifikan karena kelangkaan minyak goreng. Kebijakan ini akan membuat harga minyak goreng di Indonesia lebih stabil dan harga minyak untuk ekspor tetap terjaga. Meskipun saat ini dengan pembatasan ekspor CPO akan membuat stok CPO di pasar global terbatas. Hal ini juga dapat membantu pengusaha sawit Indonesia untuk mendistribusikan produknya ke dalam negeri, karena harga CPO dipasar dunia mengalami penurunan. Penurunan harga CPO diakibatkan oleh ketersediaan minyak nabati di pasar global meningkat, terutama minyak canola dari Australia dan Ukraina.

You may also like...

Scroll Up