Hai semuanya! Kita akan membahas topik yang memengaruhi jutaan orang di seluruh dunia: diabet. Diabetes adalah penyakit kronis yang terjadi ketika tubuh tidak dapat memproduksi atau menggunakan insulin secara efektif, sehingga kadar glukosa (gula) menjadi tinggi.
Hal ini dapat menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan, termasuk penyakit kardiovaskular, gagal ginjal, dan kerusakan saraf.
Namun, banyak kebingungan yang mengelilingi diabet dan hubungannya dengan gula.
Beberapa orang percaya bahwa makan gula menyebabkan kencing manis, sementara yang lain berpikir bahwa harus menghindari gula sepenuhnya.
Dalam posting blog ini, kita akan memisahkan fakta dari fiksi dan menjawab beberapa pertanyaan paling umum tentang diabetes vs gula.
Fakta Tentang Gula
Sebelum kita membahas hubungan antara gula dan diabet, mari kita bicara tentang gula itu sendiri.
Gula adalah jenis karbohidrat yang memberikan energi bagi tubuh.
Ada dua jenis gula: gula alami dan gula tambahan. Gula alami ditemukan dalam buah-buahan, sayuran, dan susu, sedangkan gula tambahan ditambahkan ke makanan dan minuman selama proses pembuatan.
Gula tambahan umumnya diketahui memiliki indeks glikemik yang tinggi, yang berarti bahwa itu dapat meningkatkan kadar gula darah dengan cepat.
Karena itu, banyak orang percaya bahwa terlalu banyak gula dapat menyebabkan diabetes atau memperburuk kondisinya, penting untuk diingat bahwa konsumsi gula tidak menjadi satu-satunya penyebab diabet.
Ada banyak faktor risiko lain, termasuk genetik, gaya hidup, dan obesitas.
Apakah Gula Bisa Menyebabkan Diabetes?
Pendapat bahwa gula bisa menyebabkan diabet tidaklah sepenuhnya benar.
Konsumsi gula yang berlebihan bisa menyebabkan peningkatan berat badan dan obesitas, yang pada gilirannya bisa meningkatkan risiko tipe 2, hanya saja tidak ada bukti langsung yang menghubungkan konsumsi gula dengan terjadinya diabetes.
Penelitian menunjukkan bahwa faktor risiko terbesar untuk diabetes tipe 2 adalah obesitas dan resistensi insulin yang terjadi ketika tubuh tidak dapat menggunakan insulin dengan efektif.
Karena insulin adalah hormon yang mengatur kadar gula darah dalam tubuh, resistensi insulin dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah dan, pada akhirnya, diabetes.
Adakah Gula yang Aman untuk Diabetes?
Orang dengan diabetes tidak harus sepenuhnya meninggalkan gula, hanya saja harus membatasi konsumsi gula tambahan, terutama jika Anda memiliki diabetes atau faktor risiko untuk mengidap diabetes.
Anda bisa mencoba mengganti gula putih dengan alternatif rendah kalori seperti stevia atau erythritol, atau mengonsumsi gula alami seperti gula kelapa atau gula aren.
Selain itu, perhatikan indeks glikemik (GI) makanan yang Anda konsumsi. GI adalah ukuran seberapa cepat makanan meningkatkan kadar gula darah.
Makanan dengan GI rendah (di bawah 55) lebih lambat meningkatkan kadar gula darah dan lebih stabil dalam jangka waktu yang lebih lama, sehingga dapat membantu menjaga kadar gula darah yang sehat.
Beberapa makanan dengan GI rendah termasuk kacang-kacangan, sayuran hijau, dan buah-buahan rendah gula seperti apel, pir, dan stroberi.
Kesimpulan
Gula tidak menyebabkan penyakit ini secara langsung, tetapi mengkonsumsi gula berlebihan bisa meningkatkan resiko terkena diabet.
Tidak perlu meninggalkan gula jika memiliki diabet, Anda bisa mengkonsumsi gula alternatif seperti gula kelapa dan gula aren.
Ingatlah kencing manis dapat dikontrol baik dengan perawatan yang tepat. Menggunakan terapi insulin dan teknologi medis terbaru, serta gaya hidup sehat termasuk olahraga dan pola makan yang seimbang.
[…] Sehat! Apakah kamu tengah berjuang dengan diabetes dan mencari cara efektif untuk mengelola kondisi kesehatanmu? Jangan khawatir, kamu tidak sendirian […]