Basfood.id – Gula adalah salah satu bahan makanan yang sering digunakan untuk menambah rasa manis pada berbagai hidangan, baik makanan maupun minuman. Namun, gula juga memiliki dampak negatif bagi kesehatan, terutama jika dikonsumsi secara berlebihan. Oleh karena itu, banyak orang yang mencari alternatif gula yang lebih sehat, seperti brown sugar vs gula putih.
Brown sugar adalah gula yang tidak melalui proses pemurnian atau pemutihan seperti gula putih. Brown sugar memiliki warna cokelat karena mengandung molase, yaitu sari tebu yang kaya akan mineral. Banyak orang yang menganggap brown sugar lebih sehat daripada gula putih karena alasan ini.
Namun, apakah benar brown sugar lebih sehat daripada gula putih? Apa saja perbedaan dan manfaat dari kedua jenis gula ini? Bagaimana cara mengonsumsi gula yang tepat dan aman bagi kesehatan? Simak ulasan lengkapnya di artikel ini.
Perbedaan Brown Sugar dan Gula Putih
Brown sugar vs gula putih memiliki beberapa perbedaan, baik dari segi proses pembuatan, kandungan nutrisi, maupun rasa. Berikut adalah penjelasan singkat tentang perbedaan brown sugar dan gula putih:
- Proses pembuatan. Brown sugar dan gula putih sama-sama berasal dari tanaman tebu atau bit gula. Namun, brown sugar tidak melalui proses pemurnian atau pemutihan seperti gula putih. Brown sugar hanya diperas dan dikristalkan dari sari tebu, sehingga masih mengandung molase. Sementara itu, gula putih diproses lebih lanjut dengan cara memisahkan molase dari kristal gula, lalu memutihkannya dengan bahan kimia, seperti karbon aktif atau sulfur dioksida.
- Kandungan nutrisi. Brown sugar dan gula putih memiliki kandungan kalori yang hampir sama, yaitu sekitar 16 kalori per sendok teh. Namun, brown sugar memiliki kandungan mineral yang lebih tinggi daripada gula putih, seperti kalsium, zat besi, magnesium, dan kalium. Hal ini karena adanya molase yang tersisa di dalam brown sugar. Meski begitu, kandungan mineral ini masih sangat sedikit dan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan harian tubuh.
- Rasa. Brown sugar dan gula putih memiliki rasa yang berbeda. Brown sugar memiliki rasa yang lebih kaya, kompleks, dan sedikit asam daripada gula putih. Hal ini karena adanya molase yang memberikan aroma dan rasa karamel pada brown sugar. Brown sugar juga memiliki tekstur yang lebih lembap dan lengket daripada gula putih yang kering dan halus.
Manfaat Brown Sugar vs Gula Putih
Brown sugar dan gula putih memiliki beberapa manfaat, baik untuk kesehatan maupun untuk kecantikan. Berikut adalah beberapa manfaat dari brown sugar dan gula putih:
- Manfaat untuk kesehatan. Brown sugar dan gula putih dapat memberikan energi bagi tubuh, karena mengandung karbohidrat yang mudah dicerna. Brown sugar juga dapat membantu mencegah anemia, karena mengandung zat besi yang berperan dalam pembentukan sel darah merah. Selain itu, brown sugar juga dapat membantu menjaga kesehatan tulang dan gigi, karena mengandung kalsium yang penting untuk pembentukan dan pertumbuhan tulang dan gigi.
- Manfaat untuk kecantikan. Brown sugar dan gula putih dapat digunakan sebagai bahan scrub atau eksfoliasi untuk kulit, karena memiliki tekstur yang kasar dan mampu mengangkat sel kulit mati. Brown sugar juga dapat membantu melembapkan dan mencerahkan kulit, karena mengandung molase yang memiliki sifat humektan dan antioksidan. Selain itu, brown sugar juga dapat membantu mengatasi jerawat, karena memiliki sifat antibakteri dan anti-inflamasi.
Cara Mengonsumsi Gula yang Tepat dan Aman
Meskipun brown sugar memiliki beberapa keunggulan daripada gula putih, bukan berarti Anda bisa mengonsumsinya secara bebas. Gula, baik brown sugar maupun gula putih, tetap merupakan sumber kalori yang kosong, yaitu tidak memberikan nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh. Jika dikonsumsi secara berlebihan, gula dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti obesitas, diabetes, karies gigi, penyakit jantung, dan lain-lain.
Oleh karena itu, Anda perlu mengonsumsi gula dengan cara yang tepat dan aman, yaitu:
- Batasi konsumsi gula. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan untuk membatasi konsumsi gula tambahan tidak lebih dari 10% dari total kalori harian, atau sekitar 50 gram per hari. Jika mungkin, Anda bisa mengurangi konsumsi gula tambahan menjadi 5% dari total kalori harian, atau sekitar 25 gram per hari. Anda juga bisa mengganti gula dengan pemanis alami, seperti madu, sirup maple, atau stevia.
- Pilih gula yang berkualitas. Jika Anda ingin mengonsumsi gula, pilihlah gula yang berkualitas, yaitu gula yang tidak mengandung bahan kimia atau pewarna buatan. Anda bisa memilih brown sugar yang alami, yaitu gula yang tidak diproses atau dicampur dengan gula putih. Anda juga bisa memilih gula organik, yaitu gula yang berasal dari tanaman tebu atau bit gula yang ditanam tanpa pestisida atau pupuk kimia.
- Konsumsi gula dengan bijak. Jangan mengonsumsi gula secara langsung, melainkan campurkan dengan makanan atau minuman yang mengandung nutrisi lain, seperti protein, lemak, serat, atau vitamin. Hal ini dapat membantu mengurangi lonjakan gula darah yang bisa menyebabkan diabetes. Anda juga bisa mengonsumsi gula pada waktu yang tepat, yaitu sebelum atau sesudah beraktivitas fisik, agar gula bisa digunakan sebagai sumber energi dan tidak menumpuk sebagai lemak.
Kesimpulan
Brown sugar dan gula putih adalah dua jenis gula yang sering digunakan untuk menambah rasa manis pada makanan atau minuman. Keduanya memiliki beberapa perbedaan, baik dari segi proses pembuatan, kandungan nutrisi, maupun rasa. Brown sugar dianggap lebih sehat daripada gula putih, karena mengandung molase yang kaya akan mineral. Namun, perbedaan ini tidak terlalu signifikan, karena kandungan mineral di dalam brown sugar masih sangat sedikit dan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh.
Brown sugar vs gula putih memiliki beberapa manfaat, baik untuk kesehatan maupun untuk kecantikan. Brown sugar dan gula putih dapat memberikan energi bagi tubuh, mencegah anemia, menjaga kesehatan tulang dan gigi, serta digunakan sebagai bahan scrub atau eksfoliasi untuk kulit. Namun, Anda tetap harus mengonsumsi gula dengan cara yang tepat dan aman, yaitu membatasi konsumsi gula, memilih gula yang berkualitas, dan mengonsumsi gula dengan bijak.
